Lintaskabar.id, Makassar – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB, Syamsu Rizal MI, atau yang lebih dikenal dengan sapaan Deng Ical, memberikan bantuan internet melalui Starlink untuk daerah pemilihannya, Sulawesi Selatan 1, termasuk Kabupaten Kepulauan Selayar.
“Untuk sementara, kita menggunakan Starlink sambil menunggu kesiapan VSAT di daerah tertentu. Di Selayar, kami pasang di Taman Nasional Taka Bonerate, terutama di Jampea dan Pulau Tinabo, yang strategis untuk pengembangan pariwisata,” ujarnya di sekretariat DPC PKB Makassar, Jalan Letjen Hertasning, Kamis (4/12/2025).
Syamsu Rizal menjelaskan, meskipun program VSAT untuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) telah dicanangkan melalui satelit Satria-1, masih ada beberapa titik yang belum terjangkau karena keterbatasan infrastruktur seperti antena dan listrik. Oleh karena itu, Starlink yang lebih kuat dan independen digunakan untuk mengatasi kekurangan ini.
“Jika menunggu VSAT, kadang bisa sampai tahun depan, sedangkan kita ingin mempercepat proses ini,” kata Syamsu Rizal.
Perangkat Starlink yang dipasang di Selayar akan diserahkan kepada pemerintah daerah setempat untuk dioptimalkan dan dievaluasi. Jika pemerintah daerah dapat mengelola dengan baik, perangkat tersebut akan diberikan kepada warga.
Program bantuan Starlink ini tidak dipungut biaya selama satu tahun. Biaya operasional ditanggung oleh pihak yang menyelenggarakan, dengan harapan sebelum tahun pertama berakhir, pemerintah sudah bisa menyediakan layanan konektivitas secara permanen.
“Untuk wilayah Selayar, ada lima titik yang terpasang Starlink, yang merupakan kawasan 3T. Di seluruh Sulawesi Selatan, VSAT sudah dialokasikan untuk 31 titik, dan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan, sekitar 211 titik akan terpasang,” jelasnya.
Jika masih ada wilayah yang tidak terjangkau VSAT, pemerintah akan mencari alternatif lain, seperti satelit Low Earth Orbit (LEO) yang sudah dilelang oleh pemerintah.
Selayar dipilih untuk pemasangan lima unit Starlink karena kawasan ini sangat membutuhkan konektivitas, terutama di kawasan Balai Taman Nasional Taka Bonerate yang saat ini mengalami blank spot.
“Di sana, meski ada kekurangan sinyal, aktivitas ekonomi dan pariwisata harus tetap berjalan,” ujarnya.
Masyarakat yang menggunakan Starlink tidak akan dibebani biaya karena bantuan ini sepenuhnya subsidi dan bukan ditanggung oleh masyarakat. (Ar)






