JAKARTA—Jaringan Sekolah Digital Indonesia (JSDI) sukses melaksanakan Ekspose Ekstrakurikuler Pandu Digital (EPD) Tahun 2025 secara daring melalui platform Zoom pada Sabtu (18/1).
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 300 peserta dari berbagai jenjang pendidikan di Indonesia, termasuk guru, kepala sekolah, dan pelaku pendidikan lainnya.
Acara dimulai pukul 13.15 WIB dengan registrasi peserta, dilanjutkan pembukaan oleh Master of Ceremony, Ni’matur Rohmah.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang, diikuti pembacaan doa oleh Dzikri Biarmillah, menciptakan suasana yang khidmat.
Ketua Umum Pengurus Pusat JSDI, Muhammad Ramli Rahim, menyatakan bahwa program Ekstrakurikuler Pandu Digital dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia bertalenta digital, sejalan dengan visi transformasi digital nasional.
“Melalui program ini, kami ingin membekali siswa dengan keterampilan digital yang relevan, mengedepankan nilai etika, dan mendorong kreativitas teknologi. Kami berharap seluruh satuan pendidikan di Indonesia bersinergi mendukung perubahan ini,” ujar Ramli.
Ketua Ekstrakurikuler Pandu Digital, Anshar Syukur, menambahkan bahwa program ini kini telah menjangkau hampir 500 satuan pendidikan di Indonesia.
“Kami yakin, melalui Pandu Digital, siswa tidak hanya akan memiliki keterampilan teknis, tetapi juga mampu menjadi warga digital yang bertanggung jawab,” ungkapnya.
Sulaiman S. Harahap, pemateri utama, menjelaskan bahwa kurikulum program ini meliputi empat pilar utama: keterampilan digital, etika digital, keamanan digital, dan kreativitas digital.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana peserta dengan antusias menggali informasi lebih lanjut terkait implementasi program di sekolah mereka masing-masing.
Penulis:Ardhi