BANJARMASIN-Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) mencatat rekor baru dalam upayanya mewujudkan swasembada pangan.
Ia melakukan kunjungan maraton ke tiga provinsi di Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
Tur kilat ini merupakan langkah besar pemerintah untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan dengan mengoptimalkan lahan pertanian.
“Hari ini kami menuntaskan kunjungan ke tiga provinsi. Alhamdulillah, semua sesuai instruksi Bapak Presiden untuk mempercepat swasembada pangan. Esok, kami lanjutkan ke ujung timur Indonesia, Merauke,” ungkap Mentan Amran penuh semangat usai menghadiri Rapat Koordinasi Cetak Sawah di Banjarmasin, Kamis kemarin.
Dengan fokus tajam, Mentan Amran menekankan pentingnya mempercepat pembukaan lahan sawah baru untuk meningkatkan produksi padi nasional.
Tak hanya bicara strategi, ia memastikan semua kebutuhan dari penyediaan sarana produksi hingga pelibatan 15.000 generasi muda petani telah disiapkan dengan cermat.
“Generasi milenial harus menjadi motor penggerak pertanian modern. Semua sudah kami siapkan dari sekarang agar program ini berjalan sempurna,” jelasnya.
Di lapangan, kunjungan Mentan Amran lebih dari sekadar formalitas. Ia langsung meninjau lahan di Barito Kuala, Kalimantan Selatan, dan Kapuas, Kalimantan Tengah, memastikan teknologi modern pertanian diterapkan untuk meningkatkan produktivitas lahan.
Sementara itu, di Kalimantan Barat, ia mengunjungi program Optimalisasi Lahan (OPLAH) di Sambas, di mana ribuan hektare lahan siap ditingkatkan untuk produksi beras.
“Potensi Kalimantan Barat luar biasa. Dengan optimalisasi 240 ribu hektare sawah dan 300 ribu hektare lahan padi gogo, kita bisa mewujudkan surplus beras yang signifikan. Target menjadi eksportir pangan pada 2025 bukan lagi sekadar mimpi,” tegas Mentan Amran.
Langkah maraton Mentan Amran ini menggarisbawahi keseriusan pemerintah dalam menjadikan Kalimantan sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional.
Dengan sinergi yang kuat antara pusat, daerah, dan petani, swasembada pangan semakin dekat menjadi kenyataan memperkuat kemandirian bangsa.**