JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan 11 tersangka dalam kasus dugaan pemerasan pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Kasus ini menyeret nama Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan (IEG) bersama sejumlah pejabat struktural lainnya.
Ketua KPK Setyo Budiyanto menjelaskan, praktik pemerasan berlangsung sejak 2019 hingga 2024 dengan nilai aliran dana yang fantastis.
Tersangka Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3, Irvian Bobby Mahendro (IBM), tercatat menerima porsi terbesar, yakni sekitar Rp69 miliar.
Uang itu digunakan untuk belanja pribadi, hiburan, hingga pembelian aset seperti kendaraan dan penyertaan modal di tiga perusahaan terafiliasi Perusahaan Jasa K3 (PJK3).
Selain IBM, pejabat lain juga kecipratan dana. Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja Kemenaker, Anitasari Kusumawati (AK), diduga menerima Rp5,5 miliar dalam periode 2021–2024.
Subkoordinator Keselamatan Kerja Direktorat Bina K3, Subhan (SB), menerima sekitar Rp3,5 miliar dari 80 perusahaan.
Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja, Gerry Aditya Herwanto Putra (GAH), mendapat Rp3 miliar, sementara Direktur Bina Kelembagaan Kemenaker Hery Sutanto (HS) kebagian Rp1,5 miliar. Immanuel Ebenezer sendiri disebut menerima Rp3 miliar pada Desember 2024.
“Dana ini dipakai untuk keperluan pribadi, transfer ke pihak lain, hingga pembelian kendaraan,” kata Setyo, Jumat (22/8).
KPK menyebut aliran dana ini tidak berhenti pada pejabat struktural saja. Sebagian uang juga mengalir ke pihak lain seperti FAH dan HR sebesar Rp50 juta per minggu, serta CFH yang menerima satu unit mobil. Namun, nama-nama ini tidak ditetapkan sebagai tersangka.
Dengan pola setoran tunai, transfer, hingga pemanfaatan perusahaan di sektor jasa K3, praktik ini berjalan rapi dan sistematis selama bertahun-tahun.
Seiring penetapan tersangka, KPK menahan Immanuel Ebenezer bersama 10 pejabat lain sejak 22 Agustus 2025 untuk 20 hari pertama. Di hari yang sama, Presiden Prabowo Subianto langsung mencopot Ebenezer dari jabatan Wakil Menteri Ketenagakerjaan.
KPK menegaskan kasus ini bisa menjadi pintu masuk untuk membongkar jaringan korupsi yang lebih luas di tubuh Kemenaker, terutama terkait pengelolaan sertifikat K3 yang selama ini dianggap rawan menjadi lahan pemerasan perusahaan.
Penulis: Zulkifli