MAKASSAR – Peringati HUT ke-13, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Universitas Hasanuddin (Unhas) laksanakan Kuliah Umum bertajuk “Generasi Cerdas Keuangan Menuju Indonesia Emas”.
Acara yang digelar Kamis kemarin di Baruga Andi Pangerang Pettarani ini, menjadi ajang penting dalam upaya meningkatkan literasi keuangan bagi generasi muda Indonesia.
Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menyambut hangat kolaborasi ini dan menegaskan pentingnya literasi keuangan sebagai bekal mahasiswa untuk menghadapi masa depan yang kompetitif.
“Mahasiswa harus mampu menjadi pemimpin yang cerdas dalam mengelola keuangan, sehingga siap menyongsong peran penting dalam pembangunan Indonesia Emas 2045,” ujarnya dengan penuh optimisme.
Unhas sendiri telah mencetak berbagai prestasi luar biasa, seperti menjadi juara umum Pimnas 2024 dan meraih Gold dalam SNI Award 2023, yang menambah keyakinan bahwa kampus ini siap mencetak sumber daya manusia unggul di berbagai bidang.
OJK: Literasi Keuangan untuk Masa Depan Cemerlang
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, tampil sebagai pembicara utama.
Dalam paparannya, Ogi menyoroti rendahnya tingkat literasi keuangan di Indonesia.
Ia mengajak mahasiswa untuk mulai merencanakan masa depan dengan bijak, terutama dalam hal pengelolaan keuangan dan investasi.
“Saat ini masih banyak masyarakat yang belum memahami betul industri jasa keuangan atau memilih produk yang tepat. Mahasiswa sebagai agen perubahan harus mengambil langkah untuk lebih paham dalam pengelolaan keuangan, investasi, dan manajemen risiko,” tegasnya.
Ogi juga membeberkan tips praktis, seperti memilih produk keuangan yang tepat, merencanakan investasi, dan menghindari jebakan investasi bodong.
Peran OJK dalam Menindak Pinjaman Online Ilegal
Ogi juga mengklarifikasi stigma negatif tentang pinjaman online (pinjol).
“Memang ada konotasi buruk soal pinjol ilegal, namun dari 98 perusahaan pinjol yang diawasi OJK, semuanya legal dan terpercaya. Kami juga terus berupaya menekan suku bunga agar tetap wajar dan terjangkau bagi masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, OJK berkomitmen untuk memberantas praktik ilegal seperti pinjol tak berizin, investasi bodong, hingga judi online yang merugikan masyarakat.
Panel Diskusi dengan Para Pakar Keuangan
Acara ini semakin menarik dengan hadirnya sejumlah pakar dari berbagai lembaga keuangan. Di antaranya, Advis Budiman dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Arif Machfoed dari OJK Sulawesi Selatan dan Barat, Munadi Herlambang dari Bank Negara Indonesia, serta Budi Herawan dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia.
Mereka berbagi pandangan dan pengalaman tentang tantangan dan peluang dalam pengelolaan keuangan di era modern.
Menuju Generasi Emas 2045
Acara ini bukan sekadar kuliah umum biasa, melainkan langkah strategis untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan finansial yang mumpuni.
Harapannya, mereka tak hanya siap menghadapi tantangan dunia kerja, tetapi juga mampu berperan sebagai pionir dalam pembangunan ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Dengan sinergi kuat antara OJK dan Unhas, generasi muda Indonesia diharapkan lebih siap, tidak hanya dari sisi akademis, tetapi juga dalam pengelolaan keuangan yang cerdas dan bertanggung jawab.**