MAKASSAR –Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menggelar kuliah tamu yang menarik perhatian, kali ini dengan tema Transformasi Kebijakan Publik di Bidang Kesehatan.
Acara ini mengundang Dr. Nihayatul Wafiroh, M.A., Wakil Ketua Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan, ketenagakerjaan, dan jaminan sosial sebagai pembicara utama.
Kuliah umum yang berlangsung di Aula Prof. Dr. Latanro ini dihadiri oleh 120 peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa dan akademisi.
Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., turut membuka acara secara daring dan menekankan pentingnya investasi di sektor kesehatan untuk memperkuat daya saing bangsa dan perekonomian nasional.
“Unhas siap berkontribusi dalam riset dan pengembangan, khususnya terkait vaksin, guna mendukung transformasi sistem kesehatan di Indonesia,” ujarnya, Jumat kemarin.
Dr. Nihayatul Wafiroh, yang akrab disapa Nini, memaparkan poin-poin penting mengenai perubahan kebijakan kesehatan di Indonesia, terutama yang tertuang dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
“Salah satu fokus utama dari UU ini adalah upaya memperbaiki kemandirian bangsa di sektor kesehatan, termasuk dalam produksi vaksin, yang menjadi sorotan selama pandemi COVID-19,” pungkasnya.
Nini juga menyoroti ketimpangan distribusi tenaga kesehatan di Indonesia, khususnya dokter spesialis, meskipun fasilitas kesehatan sudah menjangkau hingga tingkat puskesmas.
Lebih lanjut, Nini mengungkapkan visi pemerintahan Presiden Prabowo dalam mendukung setiap rumah sakit daerah agar dapat menyediakan layanan operasi jantung dan kemoterapi.
Selain itu, pemerintah akan menyediakan beasiswa kedokteran melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah guna meningkatkan jumlah tenaga medis berkualitas.
Dalam kuliah ini, Nini juga membahas 10 poin penting dalam UU Kesehatan, mencakup berbagai aspek mulai dari pencegahan hingga kesiapan menghadapi bencana.
Ia tak lupa menyinggung isu sosial yang mencuat di dunia kesehatan. “seperti kasus bullying di kalangan spesialis yang tercatat memiliki tingkat kejadian tertinggi menurut survei terbaru,” jelasnya.
Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam kepada para peserta mengenai kebijakan kesehatan terbaru di Indonesia, serta memotivasi mereka untuk berkontribusi dalam membangun sektor kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan.**