MAKASSAR — Sebanyak enam calon Ketua DPD PDIP Sulsel telah menjalani proses fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan untuk memperebutkan posisi Ketua DPD PDIP Sulsel periode 2025–2030.
Keenam nama tersebut yakni Andi Ridwan Wittiri, Rudi Pieter Goni, Andi Ansari Mangkona, Alimuddin, Risfayanti Muin, dan Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto.
Informasi mengenai uji kelayakan ini pertama kali mencuat melalui status WhatsApp milik Danny Pomanto, mantan Wali Kota Makassar dua periode.
“Tanpa politik, kita hanya bisa membantu ‘orang’. Tapi hanya dengan jalan politik, kita bisa membantu ‘rakyat’,” tulis Danny dalam status WhatsApp-nya yang diunggah pada Selasa (7/10) sore.
Dalam unggahan tersebut, tampak Danny mengenakan kemeja merah dan duduk berdampingan dengan Ketua Dewan Kehormatan DPP PDIP, Komaruddin Wakatubun, bersama dua orang lainnya.
Ternyata, foto itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan fit and proper test yang digelar oleh DPP PDIP. Kabar ini pun dibenarkan oleh Wakil Ketua DPD PDIP Sulsel, Andi Ansari Mangkona.
“Iya benar, memang tadi kami sudah ditanya-tanya di DPP. Termasuk saya,” ujar Ansari saat dikonfirmasi wartawan.
Meski begitu, Ansari menyebut jadwal pelaksanaan Konferensi Daerah (Konferda) DPD PDIP Sulsel masih menunggu kepastian tanggal.
“Mungkin sekitar tanggal 20-an Oktober ini baru konferda,” katanya. “Rencananya akan digelar di Hotel Claro,” tambahnya.
Ansari yang juga Anggota DPRD Sulsel menjelaskan alasan hanya enam nama yang mengikuti uji kelayakan di Kantor DPP PDIP.
“Pemilihan ketua di PDIP memang berbeda dengan partai lain. Mekanismenya melalui penjaringan dari tingkat bawah. Jadi PAC dan DPC yang mengusulkan nama-nama calon ketua DPD,” jelasnya.
Menurut Ansari, sebagian besar kader di tingkat akar rumput masih menginginkan Andi Ridwan Wittiri melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua DPD PDIP untuk keempat kalinya.
“Tapi pada akhirnya, keputusan tetap ada di tangan DPP untuk menentukan siapa yang akan memimpin DPD,” ujarnya.
Ia menambahkan, Konferda PDIP Sulsel yang akan digelar dalam waktu dekat hanya bersifat formalitas untuk mengesahkan keputusan dari DPP.
“Konferda itu hanya tinggal mengesahkan saja, karena ketua sudah ditunjuk oleh DPP,” pungkas Ansari.
Penulis: Ardhi